Desa Mertasari

LEGENDA DAN SEJARAH DESA MERTASARI

       Desa Mertasari didirikan pada tahun 1897 oleh dua orang pujangga dari daerah timur, mereka kakak beradik yang bernama Kertasari dan Kerta Bangsa.

         Pada suatu hari ada seorang wanita yang bernama Dewi Linang Sari, wanita tersebut sedang melihat pertunjukan kesenian lenger (reog) di Desa Merden. Saat tengah menonton pertunjukan, Dewi Linang Sari bertemu seorang laki-laki bernama Menjangan Wulung. Menjangan Wulung merupakan putra dari Bupati Pekalongan, Menjangan Wulung merasa tertarik kepada Dewi Linang Sari. Namun Dewi Linang Sari merasa takut dan memutuskan untuk berlari mengelilingi desa menghindari Menjangan Wulung.

     Berlarinya Dewi Linang Sari memberikan nama-nama dusun yang ada di Desa Mertasari. Pertama, Dewi Linang Sari berlari kearah selatan yang sekarang bernama Dusun Bonjok, kemudian berlari kearah utara masih dalam satu dusun yaitu Dukuh Pesayangan. Lalu Dewi Linang Sari berlari ke timur sambil tersenyum-senyum (cengangas-cengenges) kemudian sekarang terkenal dengan Dukuh Karang Cengis. Dewi Linang Sari berlari ke utara sambil mendengarkan (mertakna) dan terciptalah nama Dusun Mertasari. Dewi Linang Sari berlari terus kearah utara dan berteduh dibawah pohon jati, sekarang terkenal dengan sebutan Dusun Karangjati, Dewi Linang Sari masih berlari kearah timur ke blok gebrug dan masih terus berlari kearah utara sambil terkencing-kencing (kepoyuh-poyuh) dan terkenal dengan Dukuh Gunung Puyuh, berlari terus kearah utara sampai ke Dusun Danarum. Menjangan Wulung masih mengejar Dewi Linang Sari kearah timur hingga sampai ke Dusun Peyuyon.

     Setelah sekian lama, Mejangan Wulung mengejar cinta Dewi Linang Sari dan terjadinya kasih sayang kedua orang tersebut dan keduanya menyatukan antara Dusun Bonjok sampai Dusun Peyuyon sekitar tahun 1897 dan berdirilah Desa Mertasari.

         Gambaran tentang sejarah Kepemimpinan Desa Mertasari dalam masa ke masa :